Presiden Joko Widodo akan segera menghubungi Hassanal Bolkiah, ketua ASEAN 2021, untuk membahas kemungkinan diadakannya pertemuan para pemimpin ASEAN guna mencari solusi atas krisis Myanmar.
"Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam selaku ketua ASEAN untuk melihat kemungkinan diadakannya pertemuan para pemimpin ASEAN guna membahas krisis di Myanmar," kata Presiden dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Bogor Barat. Jawa pada hari Jumat.
Widodo mengupayakan dialog rekonsiliasi segera untuk memulihkan demokrasi, perdamaian, dan stabilitas di Myanmar.
“Keselamatan dan kesejahteraan masyarakat harus menjadi prioritas utama,” kata Kepala Negara.
Pemerintah Indonesia juga mengimbau untuk segera mengakhiri kekerasan di Myanmar yang telah merugikan masyarakat luas.
"Atas nama diri saya sendiri dan seluruh bangsa Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa dan simpati yang dalam kepada para korban dan kerabatnya atas penggunaan kekerasan di Myanmar," katanya.
Myanmar dilanda krisis sejak militer (Tatmadaw) merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari 2021.
Tatmadaw mengambil alih kekuasaan setelah menahan beberapa pejabat pemerintah sipil, termasuk Presiden Myanmar Win Myint dan beberapa anggota senior partai yang berkuasa, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Tatmadaw menyatakan bahwa kekuasaan pemerintah Myanmar telah diserahkan kepada Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing.
Serangkaian demonstrasi sejak itu diadakan di Myanmar untuk memprotes kudeta militer dan mengambil tindakan kekerasan yang mengakibatkan kematian warga sipil.
