Warga Babel Diduga Diterkam Buaya, Mayat Korban Ditemukan

Tim SAR gabungan Bangka Belitung (Babel) menemukan sesosok mayat di Sungai Manggar Belitung. Korban yang diketahui pria inisial St (52) diduga diterkam buaya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Pangkalpinang, Fazzli mengatakan mayat ST ditemukan berjarak 700 meter dari lokasi kejadian.

"Berdasarkan informasi dan laporan warga, St diduga diterkam buaya saat melakukan aktivitas di sungai itu," kata Fazzli seperti dilansir Antara, Kamis (1/4/2021).

Tim gabungan yang dilibatkan mencari dan menemukan korban kata dia, yakni personel dari TNI AL, TNI AD, Polsek Manggar, Polair Manggar, BPBD Beltim, Pramuka Peduli dan hingga warga setempat.

"Mayat korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk proses pemakaman," jelasnya.

Fazzli mengingatkan seluruh masyarakat di wilayah kerjanya untuk berhati-hati atau meningkatkan kewaspadaan saat melakukan aktivitas di perairan sungai karena ancaman buaya dapat terjadi.

"Keselamatan harus tetap diutamakan saat melakukan berbagai aktivitas di perairan sungai terlebih sungai tersebut diduga banyak binatang reptil atau buaya," ujarnya.

Sumber Berita : Detik

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE SITUS K

Read More

Polisi Belum Menemukan Kaitan antara Jaringan JAD Jawa Timur dengan Makassar

Belum terdapat kaitan aBelum ada hubungan yang ditemukan antara tersangka teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap di Jawa Timur dan kelompok yang ditahan di Makassar, kata polisi.

"Sampai saat ini belum ada keterkaitan antara Jawa Timur dan Makassar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Jaringan JAD di Jawa Timur terputus dari jaringan JAD yang beroperasi di Makassar, Sulawesi Selatan, ujarnya.

Tim Antiteror Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri sedang mengusut peran dan aktivitas kelompok JAD di Jawa Timur.

“Kelompok di Jawa Timur, meski tergabung dalam kelompok JAD, sedang diselidiki,” kata Hartono.

Sebelumnya, dua terduga teroris ditangkap tim Densus 88 di Tulungagung dan Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.

Satu dari dua tersangka, yang diidentifikasi dengan inisial MM (45), ditangkap di Tulungagung dan yang kedua, diidentifikasi sebagai LAM (25), di Nganjuk. Keduanya diyakini sebagai anggota kelompok JAD di wilayah Jawa Timur, kata Hartono.

Saat melakukan penangkapan, polisi menyita beberapa barang bukti - dua senjata api, laptop, ponsel, dan buku tentang "fikih jihadis", katanya.

“Densus saat ini sedang mengkaji untuk menyelesaikan masalah terorisme di Jatim dan di Tanah Air secara umum,” kata Hartono.

Dari Februari hingga Maret 2021, sebanyak 22 terduga teroris ditangkap di Jawa Timur, katanya. Mereka diyakini sebagai anggota kelompok Fahim, bagian dari kelompok Jemaah Islamiah (JI), yang berafiliasi dengan Al Qaeda, tambahnya.

Semua terduga teroris dari Jawa Timur dibawa ke Jakarta untuk proses hukum lebih lanjut pada 18 Maret 2021.

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE SITUS K

Read More

Indonesia akan Membangun Penyimpanan Ikan Nasional

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah Indonesia akan membangun pusat penyimpanan ikan nasional dengan skema solicited atau inisiatif pemerintah.

"Arahan Presiden kita adalah melaksanakan pembangunan yang diminta, artinya pemerintah akan mulai membebaskan 200 hektar lahan dan menyiapkan infrastruktur dasar," kata Menkeu dalam jumpa pers usai rapat terbatas dengan Presiden Widodo di Jakarta, Senin.Menteri Perhubungan mengatakan Indonesia bagian timur kaya akan ikan.

Menurut laporan Menteri Kelautan dan Perikanan, banyak hal yang bisa diefektifkan agar fungsi perikanan bisa ditingkatkan, ujarnya.

“Dari situ kami melihat bahwa untuk membuat pusat penyimpanan ikan nasional tidak cukup dengan pelabuhan yang ada dikembangkan atau digunakan, tapi perlu satu pelabuhan yang pelabuhannya dibagi dengan kawasan industri,” tandasnya.

Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk melakukan pembangunan dengan skema solicited, tambahnya.

Pemerintah selanjutnya akan melakukan lelang kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan nilai investasi sekitar Rp5 triliun, ujarnya.

Selain itu, kata dia, ada peluang untuk mengembangkan areal di atas 900 hektare, di mana 700 hektare itu akan dilepas swasta.

“Kami juga membahas bahwa masa pembangunannya dua tahun, tapi kami ingin menata kembali metode penghitungan penangkapan ikan sehingga dua tahun terakhir kami bisa mengoperasikan dua pelabuhan di Ambon,” jelasnya.

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE SITUS K

Read More